5 Years Later
Ryosuke POV
Sudah 5 tahun sejak hari itu. Hari dimana aku meninggalkan semuanya. Sekolahku, temanku, dan meninggalkan sahabatku, Minna Mirai, seorang gadis kecil imut yang tumbuh dewasa dan mulai mengenal cinta yang ia sandarkan pada pangerannya, Watabe Daiki. Meninggalkan sahabatnya yang menyayanginya sejak dulu.
Sekarang umurku 20 Tahun, beberapa hari lagi umurku 21 Tahun, dan beberapa hari lagi, umur Mirai juga 21 tahun. Tak terasa sudah lama aku meninggalkan sahabatku.
Aku melirik sebuah rubik 3x3 tua yang warnanya luntur dimakan usia. Rubik itu adalah rubik pemberian Mirai karena aku berhasil menyelesaikannya.
Saat itu musim gugur ditaman, 15 tahun lalu, sewaktu kami masih kecil
Flashback 15 years ago
"Ryochan, lihat apa yang diberikan ayah untukku!?" Tiba-tiba 6 tahun Mirai berlari ke arahku, menunjukan rubik barunya, yang baru dibelikan ayahnya
"Rubik." Jawabku datar, tanpa ekspresi
"Wah, bagaimana kau bisa tahu? Seharusnya kan aku yang memberi tahumu, bukan kau yang memberi tahuku!" kata Mirai ngambek
"Ya, ya, tuan putri" Jawabku sambil tertawa kecil
"Ryochan, apakah kau bisa menyelesaikan rubik ini?" Tanyanya dengan nada menantang
"Tentu saja aku bisa, sudah sejak dulu aku bermain rubik, bahkan aku bisa yang 7x7" Jawabku santai
"Ada ya, rubik 7x7?" Tanyanya polos
"Tentu saja ada" Jawabku sedikit menyombongkan diri
"Apa maksudnya rubik 7x7 itu?" Tanyanya lagi polos
"KAU TAK TAHU?!" Teriakku tak percaya pada gadis kecil ini
"hm...mmm" Jawabnya menggelengkan kepalanya
"lihat baik-baik rubikmu. Ada 3 sisi kan(aku tak tahu namanya)? Nah kalau 7x7 berarti sisinya ada 7 bukan 3" Jelasku
"Oh... Berarti tambah banyak ya, untuk diselesaikan?" Tanya Mirai dengan lugunya
"Ya, kau benar sekali gadis kecil" Jawabku santai
"Ne,ne... Ryochan, kau bilang kau bisa menyelesaikan ini, coba tunjukan padaku" Kata Mirai
"Okey" Jawabku sambil mengambil rubik dari tangannya dan memainkannya.
1 Menit kemudian rubiknya sudah selesai, membuat mata Mirai berbinar
"WAH... KAU HEBAT RYOCHAN!" Teriak Mirai kencang sekali
"Suaramu terlalu besar Mirai, kecilkan sedikit! Kau mau membuatku tuli ya?" Kataku pada Mirai
"Ya, ya. Tapi Ryochan bisakah kau mengajariku?" Tiba-tiba saja Mirai menjadi lembut
"Baik. Sekarang buat crossnya, setelah itu putar dan bla..bla..bla.." Aku menjelaskan panjang sekali pada Mirai, sampai akhirnya
"Ryochan... Aku tak tahu apa yang kau bicarakan" Kata Mirai polos. Jadi sejak tadi aku menjelaskan panjang lebar ia tak mendengarkanku. Mirai awas kau
"KAU TAK MENGERTI??!" Teriakku marah padanya
"Sudahlah Ryochan, lagi pula kau juga yang salah, buat apa menjelaskan sesuatu yang aku tak tahu" Kata Mirai santai seperti tak ada dosa sama sekali
"Huh, bukankah kau yang memintaku untuk mengajarimu?" tanyaku dengan nada sedikit marah
"Hehehehehe, sudahlah Ryochan. Lebih baik kita main sekarang." Kata Mirai riang sambil menarik tanganku
Kami bermain sepanjang hari ditaman. Kenagan yang indah
End of Flashback
Aku tertawa pelan mengingat hari itu. Hari yang sangat indah
Tapi... Aku tak bisa kembali ke hari-hari itu lagi
Tak akan pernah bisa
Sekian untuk hari ini. Karena saya sedang tak bergairah untuk menulis, jadi akan saya lanjutkan kapan-kapan
P.S: Okey, sekian dari saya jika ada salah penulisan maafkan saya, karena saya bukan penulis yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar